OREANDA-NEWS. September 21, 2015.  Fitch Ratings Indonesia telah memberikan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (Spindo) Peringkat Nasional Jangka Panjang di 'A-(idn)'. Outlook adalah Stabil.

Peringkat Spindo mencerminkan posisi perusahaannya yang solid di sektor baja di Indonesia, sumber pendapatan yang terdiversifikasi, dan marjin konversi yang stabil. Peringkat dari perusahaan dibatasi oleh belanja modal yang akan menekan free cash flow dari perusahaan dan membuat leverage tergolong agak tinggi.

Peringkat nasional di kategori 'A' menunjukkan ekspektasi akan resiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia. Namun adanya perubahan pada keadaan atau kondisi ekonomi bisa saja mempengaruhi kapasitas untuk membayar secara tepat waktu dibandingkan komitmen keuangan yang ditunjukkan oleh kategori peringkat yang lebih tinggi.

FAKTOR-FAKTOR PENGGERAK PERINGKAT
Posisi Pasar Yang Solid: Peringkat dari Spindo mencerminkan posisi pasar perusahaan sebagai produsen pipa baja terbesar di Indonesia dalam segi kapasitas. Fitch berpendapat bahwa perusahaan akan menjaga posisinya sebagai pemimpin pasar karena perusahaan akan terus berinvestasi menaikkan kapasitas di dua tahun ke depan. Spindo adalah pemimpin pasar untuk produk seperti pipa electric resistance welded (ERW) and spiral submerged arc welded (SSAW). Spindo memperkirakan bahwa perusahaan memiliki pangsa pasar sebesar 30% di tahun 2014 berdasarkan pendapatan perusahaan yang lebih dari IDR3trilyun (USD250juta).

Marjin Konversi Yang Stabil: Marjin konversi dari Spindo yang diukur dari EBITDA/ton telah mengalami peningkatan menjadi IDR1,5juta/ton di 2014 dari IDR1,3juta/ton di 2013. Fitch berpendapat bahwa marjin konversi dari perusahaan akan tetap sesuai untuk peringkat perusahaan di atas IDR1.3juta/ton di 2015-2017. Fitch juga memperkirakan bahwa EBITDA/ton akan membaik di atas IDR1,4juta/ton sejak 2017 karena perusahaan meningkatkan penjualan kepada segmen oil and gas.

Pendapatan Yang Terdiversifikasi: Spindo memperoleh pendapatannya dari berbagai industri seperti konstruksi (54%), oil and gas (19%), furniture (14%) dan otomotif (13%). Fitch menilai bahwa diversifikasi dari pendapatan akan mengurangi volatilitas dari pendapatan perusahaan.

Tingginya Belanja Modal: Rating dari Spindo dibatasi oleh belanja modalnya yang akan dibiayai oleh hutang, yang akan membuat leverage tergolong agak tinggi dan free cash flows menjadi negative di 2015-2017. Spindo berencana untuk meningkatkan belanja modal tahunannya di atas IDR500milyar sampai 2017 untuk ekspansi pabrik dan penambahan mesin dari belanja modal sebesar IDR301 milyar di 2014. Perusahaan berencana meningkatkan kapasitasnya secara signifikan di 2016 dan 2017 setelah mesin baru mulai beroperasi.

Terbatasnya Diversifikasi Geografis: Spindo menjual lebih dari 97% produknya ke pasar domestik di akhir 2014. Hal ini mengekspos perusahaan terhadap penurunan di pasar Indonesia, yang terdampak oleh masuknya produk baja dengan harga murah dari Cina. Tetapi, Fitch berpendapat bahwa kompetisi dengan produk Cina yang lebih murah akan bisa dikelola karena posisi pasar perusahaan dan stabilnya marjin konversi.

ASUMSI UTAMA
Asumsi utama dari Fitch untuk rating case dari perusahaan meliputi:
- Harga jual rata-rata tetap flat di 2016 dan 2017 dan naik 0,5% di 2018
- Rasio pembayaran dividen sebesar 30%
- 20% kenaikan biaya karyawan per tahun
- Belanja modal tahunan sebesar IDR500milyar-IDR1trilyun di 2015-2017

SENSITIVITAS PERINGKAT
Positif: Perkembangan di masa depan yang mungkin, secara individu maupun kolektif menurunkan peringkat antara lain:
- Net debt/EBITDA turun secara berkelanjutan di bawah 3,5x (2014: 3.9x)
- Marjin konversi naik secara berkelanjutan di atas IDR1,5juta/ton (2014: IDR1,4juta/ton)

Negatif: Perkembangan di masa depan yang mungkin, secara individu maupun kolektif menurunkan peringkat antara lain:
- Net debt/EBITDA naik secara berkelanjutan di atas 4,5x
- Marjin konversi turun secara berkelanjutan di atas IDR,.25juta/ton